Kamis, 30 April 2009

Pewarnaan Kain - dahulu dan sekarang



Pernahkah Anda memperhatikan pengaruh warna atas emosi kita? Tidaklah mengherankan bahwa sepanjang sejarah, umat manusia senang mewarnai kain atau bahan, emnggunakan proses yang disebut pencelupan.
Pewarna yang digunakan pada Zaman Dahulu
Hingga paruh kedua abad ke-19, bahan yang digunakan untuk mewarnai kain seluruhnya diambil dari alam, seperti tanaman, serangga dan kerang-kerangan. Contohnya, sejenis tanaman taru menghasilkan pewarna biru (1), tanaman Ruseda luteola menghasilkan pewarna kuning (2), dan tanaman lidah ayam menhasilkan pewarna merah. Pewarna hitam diambil dari pohon logwood dan sejenis lumut kerak, yaitu archil, menghasilkan pewarna violet atau biru kemerah-merahan. Kerang murex menghasilkan pewarna ungu yang sangat mahal, yang dikenal sebagai ungu Tirus, atau ungu Imperial (3). Bahan ini dipakai untuk mewarnai busana para kaisar Romawi.
Lama sebelum zaman kaisar Romawi, kalangan tas dan orang-orang kaya mengenakan pakaian yang diwarnai dengan bahan pewarna alami. Misalnya, pewarna merah didaptkan dari serangga kermes betina (4) Tampaknya, zat pewarna kirmizi yang digunakan untuk mewarnai barang perlengkapan tabernakel Israel kuno, dan juga untuk pakaian imam besar Israel, berasal dari bahan ini.
Proses Mewarnai
Pameran di Museum Warna mempertunjukkan bahwa kebanyakan proses mewarnai jauh lebih rumit daripada sekadar mencelup benang pintalan atau kain ke dalam larutan zat pewarna. Seringkali mereka juga harus menggunakan mordan, yaitu sebuah zat pengikat serat maupun pewarna. Dengan menggunakan mordan, zat pewarna akan melekat pada serat dan tidak lagi larut dalam air. Banyak bahan kimia digunakan sebagai mordan, dan beberapa di antaranya harus digunakan dengan hati-hati karena berbahaya.
Beberapa proses mewarnai menimbulkan bau yang kurang sedap. Salah satu di antaranya ialah proses yang makan banyak waktu dan rumit untuk menghasilkan warna merah Turki. Proses ini digunakan pada katun dan menghasilkan warna merah menyala yang tidak terpengaruh oleh cahaya, pencucian, atau pemutihan. Proses ini pernah dilakukan melalui 38 tahapan yang berbeda dan makan waktu empat bulan untuk menyelesaikannya! Beberapa pakaian yang sangat indah yang dipajang di museum itu diwarnai dengan pewarna merah Turki (5).

Ditemukannya Pewarna Sintetis
Zat pewarna pertama yang tidak berasal dari alam ditemukan oleh William Henry Perkin pada tahun 1856. Dalam sebuah pameran dijelaskan bagaimana Perkin menemukan warna yang ia namai lila, atau ungu cerah. Menjelang akhir abad ke-19, lebih banyak lagi pewarna sintetis dikembangkan dengan warna-warna cemerlang. Kini, sudah ada lebih dari 8.000 jenis pewarna sintetis (6). Satu-satunya bahan alami yang masih digunakan adalah pohon logwood dan kocineal, sejenis serangga.
Di Galeri Warna dan Tekstil di Mueseum Warna dijelaskan proses khusus yang dibutuhkan dewasa ini untuk mewarnai bahan sintetis, seperti rayon. Rayon viscose, jenis rayon yang paling popular dan banyak digunakan dewasa ini, pertama kali diproduksi secara komersial pada tahun 1905. Karena rayon viscose secara kimiawi mirip dengan katun, kebanyakan zat pewarna yang tersedia pada waktu itu dapat digunakan. Namun, beberapa jenis zat pewarna baru perlu dikembangkan untuk bahan sintetis yang lebih modern seperti rayon asetat, polyester, nilon dan serat akrilik.
Sulitnya Membuat Warna yang Tidak Luntur
Sewaktu kita membeli pakaian atau bahan, kita ingin yang warnanya tidak luntur. Meskipun demikian, banyak yang memudar karena cahaya matahari atau karena sering dicuci, apalagi jika menggunakan deterjen. Kadang-kadang, ada bahan yang luntur karena keringat atau berubah warna jika dicuci bersama pakaian lain. Luntur tidaknya warna selama pencucian bergantung pada seberapa kuat molekul pewarna itu melekat di serat pakaian. Karena sering dicuci dan pengaruh deterjen, yang memang dibuat untuk menghilangkan noda, zat pewarna akan terlepas dari serat pakaian, sehingga warna pakaian luntur. Pabrik zat pewarna menguji produk mereka untuk memastikan apakah pengaruh cahaya, pencucian, deterjen, dan keringat masih dapat ditoleransi.
Semoga dengan artikel ini dapat membuat Anda lebih memperhatikan dari jenis bahan apa pakaian yang Anda pakai. Namun, terlebih lagi, Anda juga bias mendapat wawasan tentang proses yang membutuhkan kemahiran dalam membuat warna pakaian kita permanen, tidak luntur meskipun berkali-kali dicuci.

Optimisme meningkatkan kesehatan Anda

tips, trik


    “Hati yang gembira adalah obat yang manjur,” tulis seorang raja Israel yang bijaksana kira-kira 3.000 tahun lalu. Dewasa ini, para dokter mengakui hikmat kata-kata terilham tersebut. Namun, “hati yang gembira” mungkin bukan sifat bawaan sebagian besar di antara kita.
    Sedikit orang sanggup menghindari tekanan hidup sehari-hari yang dapat membuat orang frustasi dan berpandangan pesismistis. Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kendati ada kesukaran, memupuk sikap optimis bermanfaat.
    Optimisme digambarkan sebagai “sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal; kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan”. Sewaktu mengalami kegagalan, bagaimana perasaan seorang optimis? Ia tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Tidak berarti bahwa ia enggan menerima kenyataan. Sebaliknya, ia menerima dan memeriksa masalahnya. Lalu, sejauh keadaan memungkinkan, ia bertindak untuk mengubah atau memperbaiki situasi.
    Di pihak lain, seorang pesimis seringkali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal itu terjadi karena kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.
    Apakah optimisme mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kita? Ya, memang. Dalam sebuah penelitian selama 30 tahun atas 800 pasien oleh Klinik Mayo, Rochester, Minnesota, AS, para ilmuwan mendapati bahwa seorang optimis lebih sehat dan panjang umur daripada orang lain. Para peneliti juga memperhatikan bahwa orang yang optimis lebih sanggup menghadapi stres dan lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi.
    Namun, sangatlah tidak mudah untuk bersikap optimis dalam dunia yang semakin sarat problem. Tidak mengherankan, banyak orang merasa sulit untuk berpikiran positi. Apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi problem tersebut? Dalam kotak sisipan, ada beberapa saran yang bisa membantu anda. Meskipun hati yang gembira bukan obat untuk segalanya, kehidupan yang lebih sehat dan lebih memuaskan dapat dihasilkan. Alkitab mengatakan, ”Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.” - Amsal 15 : 15, Terjemahan Baru.

Source : Awake Journal by watchtower bible




-   Sewaktu Anda berpikir bahwa Anda tidak akan sukses melakukan suatu tugas, tampiklah      pikiran itu.
-   Berfokuslah pada hal postif yang akan dihasilkan.
-   Berupayalah menikmati pekerjaan Anda. Tidak soal pekerjaan Anda, carilah aspek-aspek      yang menyenangkan Anda.
-   Carilah teman-teman yang memandang kehidupan dengan positif.
-   Hadapilah situasi yang dapat Anda kedalikan; berupayalah menerima situasi yang tidak      dapat Anda     kendalikan.
-   Setiap hari, catatlah tiga hal baik yang Anda alami.


* Daftar di atas sebagian besar berdasarkan publikasi yang dibuat oleh Klinik Mayo. 

Spam - enam penipuan umum lewat e-mail





1) Sistem Piramida : Ini seringkali berkedok kesempatan untuk mendapatkan banyak uang dengan sedikit kerja dan modal kecil. Salah satu taktiknya adalah menawarkan computer atau alat elektronik dengan syarat membayar iuran keanggotaan suatu klub dan kemudian merekrut orang lain. Variasi lainnya adalah surat rantai. Hampir semua surat berantai illegal. Kebanyakan orang yang mengirimkan uangnya benar-benar kehilangan uang itu.
2) Sistem Kerja-di-Rumah : Salah satu bentuk penipuan ini menawari Anda kesempatan untuk merakit sesuatu seperti perhiasan, mainan atau kerajinan anak-anak. Anda menginvestasikan uang untuk membeli bahannya dan juga waktu untuk merakit produknya, tetapi kemudian diberi tahu bahwa karya Anda tidak dapat dijual kepada pihak yang menawarkan system ini karena tidak memenuhi standar mereka.
3) Produk Kesehatan dan Diet : Internet dibanjiri tawaran produk-produk seperti pil pelangsing tubuh tanpa perlu berolahraga atau menjalani diet, obat impotensi, dan krim pencegah kerontokan rambut. Tawaran ini adakalanya disertai kesaksian dari pengguna yang puas. Kata-kata yang umum digunakan dalam iklan ini antara lain “terobosan ilmiah”, “obat ajaib”, “formula rahasia”, dan “ramuan kuno”. Sebenarnya, sebagian besar produk ini sama sekali tidak manjur.
4) Kesempatan Berinvestasi : Penipuan yang satu ini biasanya menawarkan keuntungan yang besar dengan sedikit atau tidak ada risiko. Versi umumnya mencakup investasi di sebuah bank asing. Para investor dipikat dengan jaminan bahwa uang mereka ditangani oleh tokoh-tokoh keuangan tingkat tinggi dan memiliki informasi dari orang dalam.
5) Pemutihan Catatan Bank : Penipuan ini menawarkan jasa menghapus keterangan negative dari catatan kredit Anda sehingga Anda dapat memenuhi syarat untuk mendapat kartu kredit, mendapat pinjaman untuk membeli mobil, atau memperoleh pekerjaan. Para promotornya sama sekali tidak dapat memenuhi janji mereka.
6) Promosi Hadiah Liburan : Anda menerima e-mail berisi ucapan selamat karena Anda telah memenangkan suatu kesempatan berlibur dengan harga yang amat murah. Ada yang mengatakan bahwa Anda telah dipilih secara khusus. Ingatlah bahwa pemberitahuan yang sama mungkin telah dikirimkan kepada jutaan orang lain dan bahwa akomodasi yang bakal Anda terima sama sekali tidak senilai dengan yang diiklankan.

Source : U.S. Federal Trade Commission